Pages

Thursday, July 30, 2009

Karet

Ingat karet saya ingat dengan otak manusia.

Sifat elastisitas karet inilah yang identik dengan otak yang mudah bertarik ulur...
Otak manusia yang dapat dengan mudah dirasuki pemahaman tertentu untuk mencapai kehendak si pelaku, famousnya disebut dengan cuci otak. saya jadi ingat tentang cuci mencuci, karet dicuci, ban mobil yang terbuat dari karet dicuci, tapi bayangkan sol sepatu dari karet yang dicuci. Apa yang terjadi??
Licin? mengkilap atau bersih?
Bisa saja kemungkinan tersebut terjadi,,
tetapi ujung-ujungnya sol sepatu yang dipakai akan terkena kotoran juga..
Hal yang saya tulis ini berkenaan dengan kejadian teror di dua hotel asing,,
pelaku bom yg sebelumnya dicuci, bersih dari doktrin lama, kemudia dipenuhi dengan doktrin baru, tetapi saat digunakan, otak tersebut lama-lama akan kembali seperti semula,
dimama letak logika pengebom ketika mematikan korban ledakan? sesungguhnya pelaku sudah bisa menggunakan otaknya secara normal...
Tergantung dari pelaku lah semua terjadi, dapatkah kita simpulkan bahwa pelaku bom adalah orang yang BODOH??
let's see ourself....

Tuesday, July 28, 2009

Esensi Membaur

Kadang manusia itu memang licik,,
membuat semua yang pelik terlihat apik..
Dengan cerdik atau picik?
Hm.....

Hal ini terkait secara pribadi, saya merasa keberatan ddengan fucking crazy sistem dalam perekrutan sebuah anggota organization atau kepanitiaan yang ada di salah satu kampus kedinasan di Jakarta,


Perekrutan yang dengan apik berkedok open rekruitment berubah jadi ajang nepotisme..
Bagaimana tidak, sesungguhnya mereka yang berkuasa (baca: sok menguasai) sudah mendapatkan sederetan nama-nama dikenal, sekali lagi DIKENAL,untuk dijadikan antek2nya...
Lalu mengapa masih perlu yang namanya OR? atau biarlah dikira kegiatan dan kampus adalah milik rakyat yang berwujud mahasiswa?
mungkin saja iya mungkin saja tidak. saya hanya menyampaikan opini..
Opini saya yang berdasar bukan pada hal yang "saya inginkan" tetapi berdasar apa yang terjadi, kenyataan dan bukti...

Bagaimana bisa.persyaratan OR yang MENGHARUSKAN sebuah interview, cv, dan fotokopi sebuah berkas, menjadi ajang pura-pura yang menyebabkan KECACATAN prosedur secara FATAL....

Hal ini semua bukan karena ketidakterpilihnya saya memasuki sebuah naungan yang cukup menarik tersebut, tetapi kekecewaan saya terhadap NEPOTISME yang dibarengi dengan kecacatan prosedur sebuah sistem birokrasi...

Dengan seperti ini,tentu akan mematikan kreatifitas mereka yang baru infant, yang baru saja tergerak raga dan batinya untuk melakukan sesuatu, tiba-tiba saja, dengan keji seperti ditampar tembok beton yang tak terbantahkan....

DILARANG MASUK BAGI MEREKA YANG AWAM...TAK BERIWAYAT..
Mungkin kurang lebih seperti itu plang di depan pintu gerbang "kemerdekaan" oraganisasi (baca: konspirasi)...

Lalu pertanyaanya adalah...
Bagaimana seseorang bisa mengumpulkan segudang riwayat jika dalam membuat riwayat pun masih dkunci digudang? atau lebih jelasnya MASIH TAK DIBERI KESEMPATAN?

Sunday, July 26, 2009

Kenyataan Seperti Cinema

Alhamdulillah sebelumnya...
Berkat adek perempuan saya yang pintar,saya memberanikan diri memposting new entry ini setelah sekian bulan lamanya saya tidak posting..

Hm..saya merasa bersyukur dengan handphone 6030 yang super murah (kalau sekarang djual mungkin seharga 200rb rupiah)
mengesankan. dengan handphone ini saya bisa memposting blog, bisa facebook, googling, downloading, twitting, and many more..

Handphone kesayangan nampaknya..


Cinema..
Kenyataan percintaan kita kadang tak seindah yang menjadi harapan kita..tetapi segala hal yang terjadi sekarang adalah gift, hadiah dari tuhan, jadi ya disyukuri saja..hehehe
walaupun hidup ini adalah cinema tanpa transparansi skenario, kita tentu saja bisa melakukan ekstemporan acting atau yang disebut improvisasi acting...
Hahaha..konyol sebenarnya...
Anggap saja seperti itu sebagai ajang ngeles, bahwa kita BERBOHONG...
Menyedihkan bukan?