Jangan sekalipun kamu manut. Nurut apa kata cinta kamu. Karena tidak selamanya yang dikatakan itu tulus dan benar tentu saja. Apalagi sampai terhipnotis hingga tergolek.
Basi, berasa kecut masam dan berbau anyir ngomongin cinta soal kamu, tapi memang perlu agar kamu tau bahwa aku bukan seperti robot yang kamu kendalikan. Aku gadis. Masih perawan atau setengah perawan tetap saja belum ketahuan. Karena dari segi apa keperawanan itu diukur? Jika aku sudah diperkosa batin hingga luka yang tidak bisa kembali kebentuk semula. Aku diperkosa oleh cinta itu sendiri. Tidak berwujud tetapi mengoyak oyak, meninggalkan luka. Jantung ini pun sudah tidak perawan, berdetak dan berdegup dengan hebatnya melihat kamu. Herannya bukan kamu yang telanjang, hanya senyuman dan pancaran mata itu sudah cukup bisa membuatku terkapar, bukan tak bernafas tetapi jantung terlepas loncat.
No comments:
Post a Comment